Kehadiran internet membuka peluang setiap orang untuk berbagai pesan, sehingga jurnalisme warga semakin menemukan bentuknya. Melalui para jurnalis warga ini, informasi lokal semakin mudah tersiar. “Ini menjadi peluang bagi daerah pedesaan untuk semakin berkembang,” kata Dr Edi Santoso, M.Si dalam pengantar diskusi online ‘Peran Hyperlocal Journalism dalam Pembangunan Desa’, 16 Maret 2021.
Dalam diskusi yang berlangsung melalui zoom meeting tersebut, hadir empat orang pembicara, yaitu Andy Ismer (founder suarapurwokerto.com), Megandika Wicaksono (wartawan Kompas), Bahrul Ulum (aktivis jurnalisme warga), dan Wahid Muslim (founder Grinting.tv).
“Banyak informasi lokal yang menarik untuk disampaikan media konvensional, dan jurnalis warga bisasnya tahu lebih dulu. Sehingga antara jurnalis profesional dan jurnalis warga bisa berkolaborasi,” kata Megandika dar Harian Kompas.
Hal tersebut dibenarkan oleh Bahrul Ulum yang selama ini membina banyak jurnalis warga di Kabupaten Brebes, Pekalongan dan Pemalang. “Bahkan akhirnya banyak di antara jurnalis warga yang direkrut media konvensional,” jelas alumni prodi Magister Administrasi Publik Unsoed ini.
Kiprah Grinting.Tv yang berbasis platform Youtube bisa menjadi contoh, bagaimana desa bisa lebih banyak bersuara. Dinamika desa Grinting, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes pun terekam secara apik di media sosial. “Alhamdulillah saya punya sedikit keterampilan produksi audio visual. Ini saya salurkan untuk menginformasikan segala hal tentang desa saya,” jelas Wahid Muslim, pendiri Grinting.Tv