Gigih dan Rajin Kunci Mulus S2

Kegigihan dan rajin menjadi tips untuk bisa mulus serta lulus program magister secara tepat bagi mahasiswa-mahasiswi. Wejangan tersebut disampaikan oleh Koordinator Program Studi (Korprodi) Magister Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Dr. Edi Santoso, M.Si..

“Variabel usia dan kepintaran bukan penentu cepat atau tidaknya mahasiswa S2 untuk lulus. Dari pengalaman, mereka yang cepat lulus adalah mahasiswa yang rajin dan gigih dalam studi,” kata Edi Santoso kepada sejumlah mahasiswa-mahasiswi Magister Ilmu Komunikasi (MIK) 2020 saat berjumpa di salah satu kedai makan di Sumbang, Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (3/4/2021).

Dia memberi contoh ada salah satu mahasiswi freshgraduated yang begitu rajin dan cepat menyelesaikan tugas serta revisi-revisi. “Setelah diberi revisi dari dosen, dua hari kemudian langsung diserahkan kembali,” ujarnya.

Edi memberikan nasihat dan semangat kepada angkatan MIK 2020 supaya bisa lulus dengan tepat waktu seperti semangat yang digelorakan pada awal semester, yaitu “Lumadun” singkatan dari Lulus Maksimal Dua Tahun.

Angkatan MIK 2020 ini biasa disebut juga angkatan Pandemi karena sejak pertama kali kuliah, angkatan ini tidak pernah merasakan kuliah tatap muka langsung di kelas. Meskipun gedung FISIP Unsoed yang gagah baru selesai dibangun, para mahasiswa jarang ke kampus dan sebagian lagi bahkan tidak pernah ke kampus. Semua kuliah sejak semester 1 hingga pertengahan semester 2 ini, mahasiswa dan dosen hanya berjumpa di ruang virtual.

Angkatan ini relatif beragam dari sisi latar belakang pekerjaan, asal, juga usia. Ada yang segar bugar lulusan S1, ada pula yang bersiap menikmati pensiun. Ada yang bekerja sebagai dosen, guru, pengusaha, pegawai, dan karyawan swasta. Saat kuliah dalam jaringan, angkatan ini tidak hanya tersebar di wilayah Banyumas Raya saja tapi ada yang dari wilayah pantura, Jawa Barat, DKI Jakarta, juga Sulawesi Tengah.

Oleh karena ciri khas masyarakat Indonesia bersifat komunal, bukan individual, perjumpaan tatap muka serta berkumpul langsung menjadi kerinduan yang membuncah. Akhirnya setelah bersua sekitar 9 bulan di ruang maya, 11 dari 17 mahasiswa-mahasiswi MIK 2020 dapat berjumpa, menyapa, dan makan bersama Korprodi MIK

Akhirnya cekrek..cekrek… foto bersama diproduksi sebagai penanda untuk disimpan di dunia maya. Tidak cukup foto bersama, aksi boomerang serta goyang Tiktok di depan gawai melengkapi momen langka yang terjadi di tengah pandemi ini.

Perjumpaan sekitar 3,5 jam itu laksana penuntas dahaga sekaligus menjaga asa demi menuntaskan suatu periode perziarahan studi di kampus Sang Panglima Jenderal Soedirman.

Salam Lumadun.

Scroll to top